Beranda Kabar Daerah Kesehatan

Cegah DBD, PSN 3M Plus Lebih Utama Dibanding Fogging

Petugas PKM Ngantru berikan contoh cara PSN 3M

TULUNGAGUNG, PANCARANNEWS.COM
Mengantisipasi dan menanggulangi merebaknya kasus Demam Berdarah, bahwa pengasapan (fogging) bukan strategi yang utama dalam mencegah Demam Berdarah Dengue ( DBD). Apalagi, Fogging tidak dilakukan secara rutin, dan hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas (Kapus) Ngantru, Tulungagung, dr Dedi Hariyanto, Senin (13/5/2024).

Menurutnya, dengan melakukan fogging hanya untuk memberantas nyamuk dewasa saja, namun tidak dapat membunuh jentik dan telur nyamuk sebagai vektor penyakit DBD.

“Pencegahannya itu bukan melalui fogging, tetapi bagaimana kita menjaga kebersihan dan menghilangkan jentik nyamuk. Fogging ini kan memakai insektisida, sehingga kita khawatir ada resistensi,” ungkapnya.

Lanjut dr Dedi menambahkan, Menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa.

Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air yang bersih di sekitar lingkungan kita.

Disamping itu, untuk menurunkan kasus demam berdarah peran serta masyarakat dalam Pemantauan Jentik secara Berkala (PJB) dan Gerakan Serentak.Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dengan cara 3 M Plus secara berkelajutan.

“Minimal 1 minggu sekali, baik dirumah maupun lingkungan rumah masing-masing dan ditempat-tempat ibadah, pasar sekolah, perkantoran, lahan kosong, dan lain lain) sangat diperlukan bahkan memegang peranan yang sangat penting dan utama. Jika belum menjadi gerakan serentak, besar kemungkinan nyamuk ini masih ada disekitar kita dan berpotensi menimbulkan wabah demam berdarah,” jelasnya.

“Untuk pemberantasan jentik ini, salah satunya juga menaburkan bubuk abate (abateisasi). Seperti kita ketahui, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien sampai saat ini tetap kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus,” sambungnya.

Pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M ini antara lain, yang pertama adalah menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain, minimal seminggu sekali dikarenakan perkembangan telur nyamuk menetas sekitar 7-10 hari.

Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain , supaya nyamuk tidak menggunkan sebagai tempat berkembang biak. Dan Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti, Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk (sere, bunga lavender, daun mint, dan lainnya), Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sangat ganas sehingga dapat menimbulakan kematian dalam waktu singkat karena terjadi perdarahan dan syok.

“Maka oleh sebab itu mari kita berantas bersama-sama jangan biarkan diri dan sanak keluarga kita mati sia-sia karena DBD. Lakukan PSN DBD dengan 3M Plus secara serentak dan berkelanjutan setidaknya seminggu sekali,” ajaknya.(jn)